Percakapan disebuah restoran sambil nunggu makanan yang kita pesen datang.
ME : “Setelah menikah, aku semakin tau ‘Bahagia itu apa’ lho ”
HIM : “Oh ya? Apa?”
ME : “Bersyukur dengan apa yang kita punya bersama orang yang kita sayangi menjalaninya”
HIM : “oOo..”
ME : “Kalau menurut kamu? ”
HIM : “Setelah menikah, aku juga tau arti “Bahagia itu apa” *wajah congkak ”
ME : “Apa?”
HIM : “Dimasakin makanan ama istri tercinta ku”
ME : “Ha’h? brarti udah hampir setahun nikah, kamu bahagianya cuma 5 bulan donk ya?”
HIM : “Gitu dech”
ME : “Errrrr…..*wajah gemes ”
HIM : “wakakakkaa…..*ngakak lepas ”
PS. 5 bulan adalah 3 bulan pertama setelah menikah dan sebelum hamil + 2 bulan saat hamil setelah morning sickness hilang
sisanya….? akibat morning sickness ndak bersahabat dengan dapur dan saat hamil besar yang buat jarang masak sendiri 😀
hahaha
so sweet… 😀
LikeLike
hahaha…
LikeLike
Kudukung Lae 😀
Tak bisa dipungkiri, dimasakin oleh istri, adalah kebahagiaan nyata. (dan hari ini aku absen bawa bontot ke kantor).
LikeLike
Hahahhaa…walaupun menyindir kami, tapi kalian suami2 luar biasa bang 😀
LikeLike
kak moris… pagi2 udah senyum2 sendiri aku baca blog mu kak … #smoga selalu happy dengan keluarga barunya yah 🙂
LikeLike
Hahaha….makasih valida, smoga valida jg sukacita terus ya dear 🙂
LikeLike
Akh bahagia kan ngga di ukur dari satu hal itu aja, masih banyak bahagia yang lain kan.
LikeLike
Hahhaa..serius amat, ntuh ‘kan sebahagian percakapan yang buat gelak tawa 🙂
LikeLike
Awww that’s sweet. Tapi setuju sama lo, bahagia itu feeling content with our loved ones. 100% agree!!! =D
LikeLike