Acara 7 Bulanan Adat Batak

Sebenernya sich di judulnya ndak perlu ditambahkan “Adat Batak”-nya ya, karna kurang ragu apa orang2 ama ke-BATAK-an ku, hahaaa.. tapi itu sebagai pemudah keyword saat ada orang yang mau tau juga gimana sich acara 7 bulanan ibu hamil dengan adat batak, gitu..karna kemaren2 aku cari-cari juga ndak ada ketemu, ketemu pun paling 1 atau 2 blog doank orang yang cerita, dan semoga isi postingan ini ada manfaatnya juga buat orang yang emang mau tau sebelumnya, tapi lebih penting lagi bisa dikenanglah buat aku, hubbie dan #Baby-M nantinya :).

Setelah sebelumnya acara ini tertunda-tunda dan menjadi dilema juga beberapa hari sebelumnya(baca: bukan sengaja ditunda, tapi emang kondisi ndak memungkinkan), akhirnya ndak bisa ditunda-tunda lagi dan HARUS, jadinya Jumat 21 Maret 2013 aku ambil cuti dan kita berangkat pulang ke Siantar, karena acaranya diadakan Sabtu 22 Maret 2013 di Siantar, di rumah mertua aku. Sebenernya acara 7 bulanan itu artinya dibuat di awal bulan ke-7 ampe akhir bulan ke-7 kehamilan ya, tapi seperti deskripsi aku sebelumnya, hubbie sering banget tugas luar kota yang jadinya buat kita ndak bisa pulang ke Siantar untuk acara ini, dan sekarang saat usia kehamilanku masuk bulan-8 baru ada waktu(baca: HARUS ada waktu buat pulang) buat ngadain acara ini.

Ceritanya untuk acara 7 bulanan orang batak itu, keluarga perempuan(baca: keluarga dari pihak ku) datang membawa makanan kerumah mertua ku yang ditujukan buatku, dan lebih tepatnya nama acaranya bukan 7 bulanan kalau di batak tapi “Pambosurhon” yang kira2 artinya dikasih makan ama keluarga. Jadi hari itu, setelah sebelumnya inang mesen catering untuk makanan buat tamu-tamu siang itu, kita siap2 menyambut keluarga silalahi(baca: keluarga perempuan/keluarga ku), tak berapa lama datanglah keluarga ku. MA’eee, Bapa Tua, Bapa Uda, Inang Uda, Opung dan beberapa undangan MA’eee dan undangan Amang dan Inang mertua ku, ramelah rumah dan sukacita banget :).

Namanya adat batak ya cuy, tetep ajah ada acara berbalas pantun ala batak diwakilkan ama raja parhata(baca: perwakilan keluarga untuk  membawa acara) masing-masing pihak, lalu kemudian MA’eee dan keluarga yang udah aku sebutkan diatas membawakan beberapa piring dihadapan aku dan hubbie. Beberapa makanan itu antara lain, 1 piring nasi dengan ikan mas 3 ekor, 1 mangkok air jeruk purut, 1 piring manuk na niatur(baca: ayam yang disusun ala batak simalungun), 1 piring itak, 1 piring pohul-pohul dan 1 piring pisang. Pertama kali MA’eee nyuapin aku dengan nasi dan ikan mas sebanyak 3x, setelahnya nyuapin hubbie sebanyak 3x juga, setelahnya MA’eee kasih aku minum dan membasahi wajahku dengan air jeruk purut itu, lalu aku dan hubbie dikasih ulos(baca: namanya lupa) dan terakhir kita berdoa bersama.

Mungkin ritual yang sedikit membingungkan dan pasti ada arti dari masing-masing piring dan cara yang dilakukan tersebut, tapi aku dan hubbie ndak ambil pusing ama ntuh, yang aku peduli doa-doa yang terkirim buat aku, hubbie dan #Baby-M. Pokoknya hari itu sukacita bgt, dapat banyak doa, nasehat dan dukungan dari keluarga sampai persalinan nanti dan saat membesarkan #Baby-M nantinya. Setelah dapat nasehat dari orang2 yang datang, dan tak terlewatkan juga kata-kata balasan dan ucapan terima kasih dari aku dan hubbie, sampai diakhiri dengan doa penutup dari MA’eee.

Acaranya ndak selesai sampai disitu, terakhir aku dan hubbie ditemenin ama Amang dan Inang mertua kasih salam-salam untuk MA’eee dan keluarga serta tamu undangan yang datang, tentang berapa jumlahnya, sebelumnya udah nanya ama Inang berapa nilai yang dikasih. Setelah itu barulah berakhir semua rangkaian acara 7 bulanan atau Pambosurhonhari itu dengan sukacita. Setelah semua keluarga silalahi pulang dan tamu-tamu undangan juga pulang, kita ndak berhenti donk, harus beberes rumah lagi, ampe semuanya selesai baru istirahat, cakep tapi bahagia :’).

Intinya, semoga TUHAN berkati aku dan #Baby-M ampe saatnya kami bertemu nanti :’)

PS. Ndak ada foto-foto dokumentasi hari itu karena emang ndak ada yang bisa dimintai tolong buat mendokumentasikan, secara adek2 dan adek2 ipar pada ndak datang, hehee…

10 Replies to “Acara 7 Bulanan Adat Batak”

  1. ini sister pake kalender abad berapa sih?

    Jumat 21 Maret 2013 aku ambil cuti — > padahal Jumat itu 22 Maret 2013.
    Acaranya diadakan Sabtu 22 Maret 2013 –> padahal Sabtu itu 23 Maret 2013.

    Hahahaa….. eniwei, pengen bgt makan itak …. *nyam nyam nyam*

    Like

  2. Wah, makasih banget ya…. Sy jd tau istilah 7 bulanan dlm adat Batak. Sy bkn org Batak tp menikah dgn org Batak. Sy merasa tertantang u/tau istilah itu dlm adat Batak krn bln dpn ada acara 7 bulanan (Pambosurhon) di keluarga Eda sy. Spt nya br sy yg tahu istilah Pambosurhon ini…krn Eda sypun G̲̣̣̣̥a̶̲̥̅̊ tau istilah yg tepatnya. Skl lg trm kasih…

    Like

  3. Wah cukup menarik sekali, menambah pengetahuan

    Bulung ni Taen tu bulung ni Tulan Ba molo tarbahen, sai topot hamu hami sahali sabulan,
    Molo so boi bulung ni tulan, pinomat bulung ni salaon, Ba molo so boi sahali sabulan, pinomat sahali sataon

    Maju terus Batak, Horas, Mejuah-juah, Njuah-Juah
    Buat teman-teman suku Batak Kunjungi juga http://www.tobatabo.com/threads/9/batak.html

    Ulasan mengenai adat istiadat suku Batak.
    Tobatabo.com adalah komunitas Batak online yang bertujuan memajukan wisata dan budaya batak di daerah Danau Toba sekitarnya

    Like

Leave a comment